Kamis, 27 November 2014

Sepucuk Surat Untuk Sahabat


Sahabat...
Aku terperangkap dalam sepi yg melelahkan ketika jarum panjang menunjukan angka 00.00 ditambah rinai hujan diluar jendela membuat kesepian itu menjadi beku. Ini adalah malam pertama aku tidak akan pernah lagi mendengar suaramu lewat ponselku, aku tau ini adalah keputusan tersulit yg kulakukan, keputusan dimana ego ku sedang beraksi dan kini tanpa ada lagi bayang bayang mu, tanpa ada lagi tawa dan candamu, apalagi sapaanmu lewat nyanyian menjelang tidur membawaku dalam mimpi disetiap malamku ( np : Sebelum Kau Tidur – Mocca ) yaah... lumayan lama kita menjalani hari hari dalam keceriaan dalam kebahagiaan. Kamu adalah sahabat terbaik yang dikirimkan Tuhan untukku. Kamu membuat tangisku menjadi senyuman dan lemahku menjadi sebuah kekuatan. Aku menyayangimu, sahabat. Karna kamu hadir tepat disaat aku tidak memiliki seseorang tempat berbagi, kamu hadir tepat disat aku lelah menapaki jalanku sendiri, dan disaat aku terpuruk dengan permasalahan kesehariank. Kamu memberi warna baru dalam hidupku, dan aku yakin Tuhan memang mengirimmu untuk menemaniku menapaki jalan baru dalam hidupku,dulu. Namun sekarang semua harus kusudahi, sungguh sebelumnya aku sama sekali tidak mengira bahwa ini terjadi, sungguh semua ada di luar byanganku, aku tak menyangka semua secepat ini. Aku harus mencoba menjalani semuanya seperti sebelum mengenalmu, aku ingin terbang lepas menikmati alam beserta kajaibannya merdeka dari kungkungan sisa pesonamu yg melelapkan, tapi jujur kuakui aku kalah. Saat pertama aku melewati malam tanpa mendengar suaramu terasa teramat berat. Tapi apapun itu aku tidak akan menyerah, ada atau tanpamu hidup akan terus  berjalan. Aku harus belajar menapaki hari hari itu sendiri walau langkahku tertatih.. bahkan mungkin terjatuh lagi....
Sahabat...
Mengenalmu aku seperti  berkaca pada diriku sendiri, tapi mengapa disaat aku telah menemukan  apa yangg kucari selama ini, kamu pergi dan meninggalkan aku menapaki jalan itu sendiri. Aku benci jarak dan waktu. Kini kita telah berbeda. Bullshit ketika seseorang bisa merasa sempurna ketika jarak dan waktu menjadi penghalang  semuanya. Aku sempat gamang dan merasa Tuhan tidak adil mengambil seseorang yang pernah dikirimkannya untukku. Pahit memang, tapi aku bukan seseorang yg lemah yang gampang menangis kemudian menumpahkan semuanya kepada orang lain. Aku sempat terpuruk. Merasa semuanya sudah hampa dan sia-sia.
Sahabat...
Tapi ternyata aku salah, Tuhan memberikan orang yang tepat disaat yg tepat pula. Dia memang tak sesempurna yang selalu ada di anganku, tapi ada sesuatu yang membuat aku kalah. Dia bisa membuat aku menjadi aku yg dulu. Dia bisa membangkitkan semangatku dengan senyum tulusnya, sungguh menawan. Seseorang yg kemudian menjadi sahabatku yang menggantikan posisimu dan mengubur cerita usang. Terima kasih sahabat. Pelajaranmu sungguh berharga.

Jakarta, 19 November 2014

...

1 komentar:

  1. Titanium Wire | Etsy
    Titanium Wire is an elegant titanium belly rings wire style titanium razor fabric titanium boiling point crafted from traditional traditional steel frames. These craftsmanship and craftsmanship have been carefully citizen titanium watch selected for  Rating: 4.7 · ‎3,755 votes · ‎$14.99 · ‎In titanium white dominus stock

    BalasHapus